Minggu, 30 Oktober 2011

SKN Teknik Komputer dan Jaringan

Posted by on Minggu, 30 Oktober 2011
I ­ 1
BAB I
PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI
JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM ADMINISTRASI
1.1 Rasional
Perjanjian  ASEAN Free Trade Area  (AFTA) yang telah berjalan selama empat tahun
merupakan bagian dari era Globalisasi yang membawa dampak   kepada persaingan
makin   ketat   dan   tajam.   Untuk   menghadapi   tantangan   tersebut   dibutuhkan   usaha
peningkatan daya saing dan keunggulan dalam berkompetisi di semua sektor usaha,
baik   di bidang industri maupun jasa. Oleh sebab itu peningkatan  kemampuan dan
kompetensi  Sumber  Daya  Manusia  (SDM) Indonesia  menjadi  hal  yang  tidak  dapat
ditawar lagi.
Peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM, yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
pasar kerja atau dunia kerja, memerlukan hubungan timbal balik antara pihak penyedia
SDM   dengan dunia industri yang membutuhkannya. Hubungan tersebut dapat berupa
keterbukaan   dan   kerja   sama   dalam   menentukan   standar   kebutuhan   kualifikasi
(kompetensi)   SDM   yang   dipersyaratkan,   melalui   perumusan   standar   kebutuhan
kualifikasi SDM yang dilakukan pihak industri, sedangkan pihak penyedia SDM  dapat
mengembangkan dan menyelenggarakan program pendidikan  untuk memenuhi standar
kebutuhan tersebut.
Dukungan dan kebijakan pemerintah (birokrat) sangat dibutuhkan untuk   terwujudnya
standarisasi   kebutuhan kualifikasi (kompetensi) SDM Indonesia, diantaranya dengan
menfasilitasi   kegiatan  perumusan   standar  kebutuhan  kualifikasi   SDM  dalam   bentuk
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Standar   kompetensi   keahlian   pekerja   Indonesia,   yang   merupakan   refleksi   dari
kemampuan   dan   keahlian   yang   dimiliki   oleh   setiap   orang   yang   akan   bekerja   pada
bidang keahlian  tertentu.  Disamping  itu  standar kompetensi  keahlian  tersebut harus
memiliki kesetaraan dengan standar sertifikasi yang telah dimiliki oleh masing masing
produk yang  berlaku di lapangan kerja.
Sejalan   dengan   kebutuhan   SDM   yang   memenuhi   standar   kualifikasi,   Departemen
Pendidikan   Nasional   (DEPDIKNAS)   bersama   dengan   Kadin   Indonesia   telah
membentuk   Majelis   Pendidikan   Kejuruan   Nasional   (MPKN),   yang     diantara   tugas
pokok   dan   fungsinya     adalah   memberikan   masukan   dalam   merumuskan   kebijakan
pengembangan   pendidikan   menengah   kejuruan.   Salah   satu   masukannya   adalah
pembentukan standardisasi   kompetensi bidang keahlian, yang dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Kelompok Bidang Keahlian (KBK).
Untuk pembentukan standarisasi  kompetensi keahlian tersebut, Departemen Pendidikan
Nasional,   melalui   Direktorat   Pembinaan   Sekolah   Menengah   Kejuruan   telah   bekerja
sama   dengan   Pusat   Pengembangan   Penataran   Guru   Teknologi   –   Bandung,   untuk
menyusun   standar   kompetensi   bidang   keahlian   Jaringan   Komputer   dan   Sistem
Administrasi.
1.2 Tujuan
Tujuan   penyusunan   standar   kompetensi   ini   adalah   untuk   memperoleh   standar
kompetensi   bidang   keahlian   Jaringan   Komputer   dan   Sistem   Administrasi   yang
mendapatkan pengakuan secara nasional. Pengakuan nasional suatu standar kompetensi
akan dapat diperoleh jika  penyusunan standar kompetensi tersebut :
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 2
a. Dikembangkan berdasarkan kebutuhan  stakeholder  dengan melalui studi
dokumentasi secara komprehensif.
b. Dikembangkan   dengan   menggunakan   acuan   dan   rujukan   dari   standar­
standar sejenis yang digunakan di negara lain atau skala internasional.
c. Disusun bersama dengan perwakilan asosiasi profesi dan para pakar agar
memudahkan   dalam   pencapaian   konsensus   dan   pengakuan   serta
pemberlakuan secara nasional.
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 3
1.3 Pengertian Standar Kompetensi
Konsep   dasar   Standar   Kompetensi   ditinjau   dari   segi   etimologi   terbentuk   atas   kata
“Standar” dan “Kompetensi”. Kata “standar” diartikan  sebagai ukuran atau patokan
yang disepakati. Sedangkan kata “kompetensi” adalah kemampuan melaksanakan tugas­
tugas   di  tempat   kerja   yang  mencakup   penerapan   keterampilan   yang   didukung   oleh
pengetahuan dan sikap sesuai dengan  kondisi yang disyaratkan. Dari pengertian kedua
kata tersebut, maka standar kompetensi diartikan sebagai suatu ukuran atau patokan
tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki oleh seseorang
untuk   mengerjakan   suatu   pekerjaan   atau   tugas   sesuai   dengan   unjuk   kerja   yang
dipersyaratkan.
Standar kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi
dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain, standar
kompetensi   meliputi   faktor­faktor   yang   mendukung   seperti   pengetahuan   dan
kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta
kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi
dan   lingkungan   yang   berbeda.   Standar   kompetensi   merupakan   rumusan   tentang
kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang
dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan kriteria
unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dengan   dikuasainya   standar   kompetensi   tersebut,   maka   yang   bersangkutan   akan
memahami :
a. bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan,
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 4
b. bagaimana   mengorganisasikannya   agar   pekerjaan   tersebut   dapat
dilaksanakan,
c. apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula,
d. bagaimana menggunakan  kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan
masalah   dan   atau   melaksanakan   tugas/pekerjaan   dengan   kondisi   yang
berbeda.
        
Standar   kompetensi   dapat   dimanfaatkan   oleh   berbagai   pihak   yang   terkait   dalam
penyiapan SDM yaitu :
a.     Pada lembaga pendidikan dan pelatihan :
Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum
dan   pengembangan   pengajaran,   sekaligus   mendorong   konsistensi   dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta menetapkan kualifikasinya.
b. Pada dunia usaha/perusahaan
Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam :
o Menentukan organisasi kerja dan perencanaan jabatan.
o Melakukan evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
o Merekrut tenaga kerja baru.
o Mengembangkan   program   pelatihan   yang   khas/spesifik   sesuai   dengan
kebutuhan perusahaan.
a. Pada lembaga sertifikasi profesi
Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan :
o klasifikasi dan kualifikasi profesi,
o kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 5
1.4 Struktur Standar Kompetensi
Struktur standar kompetensi pada setiap unit kompetensi minimal memuat unsur­unsur
sebagai berikut :
o Kode unit
o Judul unit
o Deskripsi unit
o Elemen kompetensi
o Kriteria unjuk kerja
o Batasan Variabel
o Panduan Penilaian
Pada   rumusan   unit   kompetensi   juga   dimasukkan   tingkat   kompetensi   kunci   dan
bobotnya.
Kode Unit
Kode unit dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengolahannya. Kode unit terdiri
dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh pengembang.
Judul Unit
Judul unit memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus dilakukan di
tempat kerja atau menjelaskan suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit ditulis
dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai dan harus ditulis singkat, jelas, dan
menggunakan kata kerja aktif.
Deskripsi Unit
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 6
Deskripsi Unit atau Uraian Unit memberikan gambaran singkat kegunaan unit
kompetensi tersebut  dan kemungkinan hubungan dengan kompetensi yang lain (bila
ada)
Elemen Kompetensi
Elemen kompetensi   merupakan dasar pembentukan unit kompetensi atau merupakan
unsur / aspek utama yang dibutuhkan untuk tercapainya unit kompetensi tersebut.
Kriteria Unjuk Kerja
Pernyataan yang mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu dinilai bila unit kompetensi
tersebut telah dicapai. Kriteria unjuk kerja menunjukkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja yang dituangkan dalam kalimat pasif, yang mengarah pada pembendaan.
Kriteria unjuk kerja ini merupakan standar kerja untuk setiap elemen kompetensi.
Batasan Variabel
Menjelaskan   konteks   unit   kompetensi   dengan   kondisi   pekerjaan   unit   yang   akan
dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan pekerjaan
tersebut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan.
Panduan Penilaian
Panduan  penilaian   berisi  tentang   penjelasan   pelaksanaan  pengujian  unit   kompetensi
yang mungkin dipersyaratkan.   Acuan   penilaian sebagai indikator kompetensi dapat
memberikan :
o Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat penilaian,
o Penilaian apa yang perlu dilakukan pada waktu yang sama,
o Pengetahuan yang diperlukan, terkait, dan mendukung tercapainya kompetensi,
o Penjelasan tentang metode penilaian
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 7
1.5   Format Standar Kompetensi
KODE UNIT : Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati  oleh
para pengembang dan industri terkait
JUDUL UNIT : Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang
mendukung   sebagian   atau   keseluruhan   Standar   Kompetensi.
Judul unit biasanya menggunakan kalimat aktif yang diawali
dengan kata kerja aktif yang dapat terobservasi
DESKRIPSI UNIT : Penjelasan   singkat   tentang   unit   tersebut   berkaitan   dengan
pekerjaan yang akan dilakukan
ELEMEN KOMPETENSI
Merupakan   elemen­elemen   yang
dibutuhkan   untuk   tercapainya   unit
kompetensi tersebut di atas (untuk
setiap   unit   biasanya   terdiri   dari   2
hingga 6 elemen kompetensi)
KRITERIA UNJUK KERJA
Pernyataan­pernyataan   tentang   hasil   yang
diharapkan untuk setiap elemen kompetensi yang
dinyatakan dalam kalimat pasif dan terukur.
Untuk   setiap   elemen   kompetensi   sebaiknya
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap
BATASAN VARIABEL
Menjelaskan   konteks   unit   kompetensi   dengan   kondisi   pekerjaan   unit   yang   akan
dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan pekerjaan
tersebut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan.
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 8
PANDUAN PENILAIAN
1. Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan.
2. Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit yang dimaksud
tersebut
3.   Informasi   tentang   pengetahuan   dan   keterampilan   yang   diperlukan,   terkait   dan
mendukung tercapainya kompetensi yang dimaksud
4. Aspek­aspek   kritis   yang   sangat   berpengaruh   atas   tercapainya   kompetensi   yang
dimaksud
5. Pernyataan tentang jenjang atau tingkat kompetensi unit yang dimaksud.
KOMPETENSI KUNCI 1 2 3 4 5 6 7
Level
1.6  Kompetensi Kunci
Kompetensi   kunci   adalah   kemampuan   dasar   yang   diperlukan   untuk   menyelesaikan
tugas/pekerjaan di suatu industri/bidang usaha.  Kompetensi kunci harus :
a. merupakan   hal   penting   untuk   mendapatkan   pekerjaan   dan   pendidikan
lanjutan serta untuk kehidupan orang dewasa,
b. dapat   dialihkan,   artinya   kompetensi   kunci   tidak   boleh   bersifat   spesifik
bidang pekerjaan,
c. terarah pada integrasi pengetahuan dan keterampilan,
d. terdiri dari hal­hal yang dapat dikembangkan melalui pelatihan,
e. dapat dinilai,
f. bebas dari nilai­nilai budaya.
Kompetensi kunci pada dasarnya meliputi :
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 9
a. bahasa dan komunikasi,
b. matematika,
c. ilmu pengetahuan dan teknologi,
d. pemecahan masalah,
e. pengertian kultural,
f. pribadi dan kelompok,
g. merencanakan dan mengorganisasikan.
Kompetensi kunci meliputi :
1. mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis informasi,
2. mengkomunikasikan ide­ide dan informasi,
3. merencanakan dan mengorganisasikan aktivitas­aktivitas,
4. bekerja dengan orang lain dan kelompok,
5. menggunakan ide­ide dan teknik matematik,
6. memecahkan masalah,
7. menggunakan teknologi.
Kompetensi Kunci dibagi menjadi 3 level berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan.
Level 1 : kemampuan   untuk   mengerjakan   tugas   rutin   menurut   cara   yang   telah
ditentukan,   bersifat   sederhana   dan   merupakan   pengulangan,   serta
sewaktu­waktu dapat diperiksa perkembangannya. Jadi unjuk kerja level­1
merupakan   kemampuan   yang   dibutuhkan   untuk   menjelaskan   pekerjaan
sederhana berulang­ulang secara efisien dan memuaskan berdasar pada
kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampaun mandiri.
Untuk itu pada level­1 ini peserta harus mampu :
o melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan,
o menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 10
Level 2 : kemampuan  untuk mengerjakan  tugas yang lebih  luas dan lebih  rumit
ditandai   dengan   peningkatan   otonomi   pribadi   terhadap   pekerjaannya
sendiri   dan   pekerjaan   tersebut   kemudian   diperiksa   oleh   atasan.   Maka
unjuk kerja level­2 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan   tugas/pekerjaan   yang   menentukan   pilihan,   aplikasi   dan
integrasi   dari   sejumlah   elemen   atau   data/informasi   untuk   membuat
penilaian atas kesulitan proses dan hasil. Untuk itu pada level­2 ini peserta
harus mampu :
o mengelola atau menyelesaikan suatu proses,
o menentukan   kriteria   penilaian   terhadap   suatu   proses   atau   kerja
evaluasi.
Level 3 : kemampuan   untuk   mengerjakan   tugas   rumit   dan   tidak   rutin   yang
dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain.
Unjuk   kerja   level­3   merupakan   tingkat   kemampuan   yang   dibutuhkan
untuk   mengevaluasi   dan   merancang   kembali   proses,   menetapkan   dan
menggunakan prinsip­prinsip dalam rangka menentukan cara yang terbaik
dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas.  Untuk itu  pada
level­3 ini  peserta harus mampu :
o menentukan prinsip dasar dan proses,
o mengevaluasi   dan  mengubah  bentuk  proses atau   membentuk   ulang
proses,
o menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan/atau penilaian proses.
1.7 Kodefikasi Unit Kompetensi
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 11
Kodefikasi   unit   kompetensi   Bidang   Jaringan   Komputer   dan   Sistem   Administrasi
mengikuti   aturan   penomoran   yang   telah   ditetapkan   Menteri   Tenaga   Kerja   dan
Transmigrasi   No:   69/MEN/III/V/2004   tentang   Tata   Cara   Penetapan   Standar
Kompetensi Kerja Nasional. Aturan tersebut adalah sebagai berikut :
SSS.BB00.XXX.VV
Dimana :
SSS  : menyatakan sektor dari unit kompetensi tersebut
BB : menyatakan sub sektor dari unit kompetensi
00 : menyatakan bidang/grup, dengan pengkodean sebagai berikut
00  jika tidak mempunyai grup
01  identifikasi kompetensi umum yang diperlukan untuk dapat
bekerja pada sektor ini
02  identifikasi   kompetensi   inti   yang   diperlukan   untuk
mengerjakan tugas tugas inti pada sektor ini
03  identifikasi   kompetensi   spesialisasi   yang   diperlukan   untuk
mengerjakan tugas tugas spesifik pada sektor tertentu
XXX : menyatakan nomor urut unit kompetensi
VV : menyatakan versi dari unit kompetensi yang disusun/dibuat
Aturan untuk penomoran unit kompetensi Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
sebagai berikut :
TIK.JK00.XXX.VV
Dimana :
TIK : sebagai kode Sektor,
yaitu sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi –  TIK
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 12
JK : sebagai   kode   sub   sektor,   yaitu   Jaringan   Komputer   (Computer
Networking )
00   :   sebagai bidang/group, dengan urutan pengkodean sebagai berikut :
00  tidak digunakan pada kompetensi ini
01  untuk kompetensi umum 
02  untuk kompetensi Inti 
03  untuk kompetensi pilihan bidang pengembangan jaringan
04  untuk kompetensi pilihan bidang implementasi jaringan
05  untuk kompetensi pilihan bidang pemeliharaan jaringan
XXX : menyatakan nomor urut unit kompetensi
VV : menyatakan versi dari unit kompetensi.
SKN Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
 I ­ 13

Tidak ada komentar: